Cerita Sex Hangatnya Memek Basah Calon Istriku
Setelah satu tahun aku bercerai dengan istriku akhirnya kini aku mulai dekat dengan seorang wanita, yang baru saja aku kenal dia bernama Vani. Seorang wanita yang sudah menyandang status janda di usianya yang baru 23 tahun, usianya masih muda tapi dia mendapati suaminya selingkuh dengan temannya sendiri. Karena itu dia memutuskan untuk bercerai.
Namun dia berkata tidak mau lama-lama menyandang status janda, pikirnya lebih baik mencari pengganti suaminya dia ingin membuktikan kalau diapun bisa menemukan pria yang lebih baik daripada suaminya. Diapun berterus terang tidak bisa lama-lama memendam kesepian, karena bagaimanapun juga dia seorang wanita yang ingin melakukan adegan layaknya dalam cerita sex.
Tapi Vani berkata tidak gampang memberi kepercayaan pada pria yang mencoba mendekatinya, diapun bilang bersamaku dia merasa menemukan sosok yang selama ini dia cari. Namaku Bramantyo namun biasa di panggil Bram, usiaku sekarang sudah menginjak 32 tahun. Akupun berpikir sama dengan Vani bahwa kami merasa cocok satu sama lain, sebagai janda dan duda kamipun ingin melakukan adegan seperti dalam cerita sex juga.
Daripada harus mencari wanita penghibur, lebih baik mencari wanita yang benar-benar aku cinta dari dalam hatiku. Jadi lebih nyaman juga jika harus melakukan adegan seperti dalam cerita sex lebih terasa daripada harus dengan wanita penghibur yang hanya melampiaskan syahwat saja. Namun hingga kini aku belum pernah melakukan cerita sex dengan Vani.
Paling tidak kini aku sudah mengenal keluarganya juga. Vani juga seorang janda tanpa anak begitu juga denganku, hubungan kami baru berjalan satu bulan namun sudah terasa lama sekali, hampir setiap hari aku ke rumah Vani begitu pulang dari kantor disana aku merasa nyaman karena begitu hangatnya ayah serta mama Vani menemani aku saat kami mengobrol di rumahnya.
Sebenarnya Vani ada kakak laki-laki tapi kini sudah menikah dan tinggal dengan istrinya di luar kota. Jadi mau tidak mau akupun harus tinggal di rumahnya jika kelak kami sudah menikah, tapi aku bilang juga kalau aku sudah memiliki rumah. Akhirnya orang tua Vani memutuskan terserah pada kami berdua saja, begitulah obrolan kami sudah sangat dekat.
Seperti malam ini aku menjemput Vani untuk aku ajak ke salah satu acara temanku, setelah sampai di tempat yang kami tuju. Kamipun masuk dalam ballroom hotel yang cukup ternama itu, padahal itu hanya acara ultah pernikahan temanku yang menginjak 5 tahun. Singkat cerita begitu acara selesai kamipun pamit namun aku terkejut ketika temanku memberikan aku sebuah kunci kamar hotel.
Sambil dia berbisik “Ayolah Bram.. aku tahu kalian belum melakukan hal itu kan..ambil kesempatan ini kasihan juga Vani sebenarnya diapun mau melkaukannya..” Aku pura-pura tidak mau tapi karena dia memaksa dan abnyak pasang mata melihat ke arah kami akhirnya akupun menerima kunci hotel yang dia selipakn di tanganku. Dan akupun berlalu dari tempat itu.
Dalam perjalana menuju parkir mobil akupun berterus terang pada Vani, aku ceritakan semuanya dan dia menghentikan langkahnya dan menatap tajam padaku. javcici.com Aku begitu takut kalau-kalau Vani akan berpikiran yang bukan-bukan padaku “Tidak usah sayaaang.. aku cuma bilang kok.. ayo kita pulang saja..” Kataku namun dia menarik tanganku untuk kembali masuk kedalam lift.
Belum sampai di dalam kamar yang dituju namun kami sudah saling melumat bibir di dalam lift, dengan penuh mesra Vani memeluk sambil terus melumat bibirku. Dan akupun sama dengan penuh kemesraan aku kecup bibir sampai-sampai kmi tidak memperhatikan ada orang lain juga di dalam lift itu, begitu pintu lift terbuka kami langsung keluar namun dengan bibir masih saling melumat.
Begitu kami lihat nomor kamar yang sama dengan kunci hotel, kamipun segera membukanya layaknya pemain dalam adegan seperti cerita sex. Dalam sekejap kami sudah bertelanjang bulat “OOooouuggghh.. aaaaaaaggghh… eeeeuuuummmmppphhh… aaaaagggghhh….. aaaagggghhh… aaaagggghhh.. “Desah Vani begitu aku cium seluruh tubuhnya dan fokus pada toketnya yang ranum.
Aku cium seluruh toketnya dan aku mainkan kedua putinya “Ooouuuggghh… aaaaaaggghhh… maaas… Braaam…. aaaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaagggghh..” Kini akupun tidak tahan dengan perlahan aku masukkan kontolku sambil terus menggerayangi tubuh Vani, dia agak melebarkan kedua pahanya begitu aku menemukan kesulitan untuk memasukkan kontolku.
Sampai akhirnya Bluuus…. masuklah kontolku secara menyeluruh dalam memek Vani, lalu akupun menggerakan pantatku hingga Vani kembalai mendesah bahkan dia mencakar-cakar punggungku dengan tangannya “OOouugghh… ooouugggghh….. aaaaaggggghh… aaaggghhh..” Terus saja aku melakukan adegan seperti dalam cerita sex aku terus menggoyang pantatku.
Hingga akhirnya Vani mengerang diikuti dengan erangan penjang dari mulutku. Tanda akupun sudah emncapai puncak kenikmatan “OOOuuugghh… Vaaan….. aaaaagggh… saaayaaang….. aaaagggghhh… aaaaagggghhhh…aaaagggggggghh..” Tubuhku akhirnya terhempas juga di samping tubuh Vani yang basah oleh keringat dingin dan dengan mesranya dia dekap tubuhku.
Kamipun sama-sama berpelukan dan aku mengecup Vani berulang kali bahkan aku berbisik “Sayaaang… sekarang kita jangan lagi menunda pernikahan kita..” Vani semakin erat memeluk tubuhku, dia terus saja memeluk hingga akhirnya kamipun tertidur di dalam kamar hotel tersebut hingga tidak kami sadari kalau hari telah siang begitu kami bangun rupanya kami sama-sama kesingan bangunnya mungkin karena kecapekan…